“Ikhtiar iku yekti pamilihing reh rahayu, sinambi mbudi daya kanthi
awas lan eling. Kang kaesthi antuka karmaning suksma.” Inilah pesan luhur yang
disampaikan R.Ng. Ranggawarsito dalam Serat Kalatidha. Dalam Bahasa Indonesia pesan
tersebut dapat kita pahami bahwa “Usaha adalah memilih jalan keselamatan,
dilakukan sambil bekerja dengan sadar dan waspada. Semua itu untuk mencari
kasih sayang Tuhan.”
Ada satu kata yang paling berharga dalam pesan tersebut,
yakni ‘Ikhtiar’ atau ‘Usaha’. Usaha yang sungguh-sungguh, kemauan yang gigih, dan niat yang murni adalah kunci menerjang badai yang kita lalui. Itulah topik yang bakal disuguhkan dalam buku yang berjudul TITIK BALIK! Menerjang Rintangan Menggapai Masa Depan.
yakni ‘Ikhtiar’ atau ‘Usaha’. Usaha yang sungguh-sungguh, kemauan yang gigih, dan niat yang murni adalah kunci menerjang badai yang kita lalui. Itulah topik yang bakal disuguhkan dalam buku yang berjudul TITIK BALIK! Menerjang Rintangan Menggapai Masa Depan.
Buku ini bukan merupakan buku inspirasi yang ditulis hanya seorang
saja, melainkan merupakan kumpulan dari berbagai pengalaman hidup seseorang. Ada
18 penulis dengan 18 karya penuh inspirasi tersaji didalam buku tersebut.
Mereka semua adalah pemenang lomba cipta karya inspiratif yang diadakan oleh
penerbit Leutika dengan tema TITIK BALIK! Menerjang Rintangan Menggapai Masa
Depan, dan telah berhasil menjaring 265 peserta dari seluruh penjuru tanah air.
Mungkin sulit kita temukan kata motivasi atau kalimat penggerak
hati dalam buku ini. Hal itu memang dapat dibenarkan, karena memang yang
disajikan hanya merupakan pengalaman hidup yang nantinya diharapkan pambaca
dapat terdorong untuk mengambil langkah terbaik dalam menggapai masa depannya.
Berikut ini akan saya gambarkan secara singkat beberapa karya
inspiratif yang terdapat dalam buku ini agar pembaca dapat menarik kesimpulan
individu apa yang diinginkan dari titik balik tersebut. Pertama, yang bejudul Tak
Cukup dengan Air Mata karya Triani Retno, adalah sebuah pengalaman dirinya
sebagai penulis yang cukup produktif di masa mudanya. Setelah itu dirinya
menikah dan mendapatkan kehidupan yang serba kecukupan dan kenyamanan. Dan
kenyamanan sering kali melenakan hati. Itulah yang terjadi kali ini. Dirinya
sudah tidak produktif lagi memainkan jari-jemari. Sampai pada akhirnya titik
balik menghampiri. Semangat muncul ketika dirinya memenangkan lomba penulisan
novel. Walaupun hanya menang harapan III, tetapi manisnya menulis telah
diraihnya kembali. Dan pada saat yang hampir bersamaan terjadi konflik yang
terjadi di kantor suaminya. Sampai akhirnya pengunduran diri menjadi jalan
keluarnya. Disinilah sang tokoh utama terus berusaha untuk segera mencari manis
dalam pahitnya hidup yang dialami.
Lalu yang kedua berjudul Episode Bukan Cinta Sesaat karya
Dira Ernawati. Tokoh utama yang diangkat penulis adalah sahabatnya sendiri,
yang bernama Daisy. Daisy bukanlah wanita biasa, keceriaan dan motivasinya
merupakan nilai tersendiri bagi dirinya. Namun akhirnya, getaran cinta
melabuhkan hatinya pada seorang pria. Sebut saja Alfan. Sampai akhirnya mereka
berdua menuju pelaminan. ‘Siapa yang dapat menduga jalan esok.’ Mungkin inilah
gundah yang dirasakan Daisy saat dirinya membina rumah tangga. Bukan hanya
kepahitan fisik yang dideritanya, namun juga secara mental. Tidak ada masalah
yang tak memiliki penyelesaian. Dan akhirnya Daisy berhasil menemukan kembali
manis cintanya.
Dari dua kisah tersebut kita sudah dapat mengambil dorongan
emosional seseorang dalam mencari manis yang tersimpan dalam kepahitan hidup
ini. Karena disusun oleh 18 orang yang berbeda, tentu gaya bahasa yang dipakai
juga memiliki ciri-ciri yang berbeda pula. Jadi, pembaca tidak mungkin cepat
bosan ketika membaca satu per satu kisah dalam buku tersebut. Dan akan menjadi
lebih terkesan jika dalam buku tersebut dicantumkan satu saja pengantar dari
mativator handal seperti Mario Teguh atau mungkin Andrie Wongso. Namun sayang
itu tak dapat kita temukan dalam buku inspiratif ini.
Ikhlas akan sesuatu yang telah ditakdirkan dengan usaha yang
maksimal adalah indahnya iman. Akan tetapi masih banyak yang memandang cobaan
dan ujian akan menyeret kesengsaraan. Itu sebab mereka tak mau berusaha mencari
manis dalam kepahitan.(*)
Judul : Titik
Balik! Menerjang Rintangan Menggapai Masa Depan
Penulis : 18
Pemenang Lomba Cipta Karya Inspiratif
Penerbit : Leutika
Terbit : I,
April 2010
Halaman : 179 hlm
Harga : Rp.
34.200,-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar